Selasa, 17 April 2012

SATELIT (SEBUAH INTUISI KEHIDUPAN)

 
    Satelit adalah benda yang dapat mengorbit benda lain dengan preode revolusi serta rotasi tertentu.Bagi Komunikasi sendiri ..Satelit Komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbitgeosynchronous, orbitMolniya atau orbit Bumi rendah.Serta Satelit komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous, orbit Molniya atau arbit Bumi rendah.Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optik fiber.Untuk aplikasi bergerak, seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang, di mana aplikasi teknologi lain, seperti kabel, tidak praktis atau tidak mungkin.Perkembangan teknologi yang begitu pesat dapat kita lihat dari tahun ke tahun hampir selalu ada perubahan kearah perbaikan atau penemuan baru. Sedikit saja lengah kita akan jauh tertinggal.Melek teknologi makin mudah karena alat komunikasi juga semakin mudah dengan dukungan atau layanan satelit.
    
Dalam setiap kawasan, frekuensi dialokasikan untuk berbagai macam layanan satelit, walaupun frekuensi tersebut dipakai untuk layanan yang berbeda di kawasan lain. Beberapa layanan satelit adalah sebagai berikut:
a.Fixed Satellite Service (FSS)
FSS menyediakan link untuk jaringan telepon dan juga untuk pentransmisian sinyal televisi ke perusahaan tv kabel, untuk kemudian didistribusikan melalui jaringan kabel. Contoh FSS: DTH (Direct To Home), akses internet, video conferencing, satelit new gathering (SNG), frame relay,  Digital Audio broadcasting (DAB). Keunggulannya yaitu, tidak tergantung  pada jarak, dapat menyediakan layanan untuk cakupan semua wilayah.
b. Broadcasting Satellite Service (BSS)
BSS diperuntukkan untuk broadcast langsung ke rumah-rumah
masyarakat sehingga sering juga disebut DBS (Direct Broadcast Satellite)
c.Mobile Satellite Service
Mobile satellite service melayani komunikasi bergerak baik di daratan,
laut maupun udara.
d. Navigational Satellite Service
Navigational satellite servicemelayan i global positioning system(G PS).
e.Meteorological Satellite Service
Meteorological service melayani riset dan layanan penyelamatan (rescue). Ku band banyak dipakai untuk layanandir ect  broadcastdan fixed satellitetertentu. C band digunakan untuk fixed satellite  dan tidak diperbolehkan dipakai untuk direct broadcast. VHF band digunakan untuk layanan mobile dan navigational tertentu dan juga untuk data transfer dari satelit cuaca. L band untuk layanan mobile dan navigational. Untuk layanan fixed di band C,subrange yang paling banyak digunakan adalah 4–6 GHz. Frekuensi yang lebih tinggi hampir pasti dipakai untukuplink menuju satelit, alasannya akan diungkapkan pada bab selanjutnya.
 
   
Sistem komunikasi satellite terdiri dari dua komponen utama, yaitu :
A. Ground Segment


Ground segment adalah komponen yang berada di bumi. atau letaknya berada di bumi. contohnya yaitu HUB,VSAT (Very Small Aperture terminal) pokoknya yang model nya berbentuk parabola.




B. Space Segment
Space segment adalah komponen yang berada di luar angkasa. ada yang tau apa…. Jelas yaitu SATELLITE.
Satellite bergerak sesuai dengan orbit yang telah ditentukan. ada beberapa type satellite yaitu LEO,GEO,NEO. yang sering dipakai di indonesia yaitu GEO ( Geosynchronous Earth Orbit) satellite ini berotasi searah putaran bumi.


Macam-macam frekwensi yang digunakan :
C-Band ( 4-6 GHz)
Ku-Band (12-18 GHz)
K-Band ( 18-27 GHz)
Ka-Band (27-40 GHz)

      
PRINSIP KERJA SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

      Prinsip dasar komunikasi satelit adalah sistem komunikasi radio dengan satelit sabagai stasiun pengulang. Konfigurasi suatu sistem komunikasi satelit terbagi atas dua bagian, yaitu: ruas bumi (ground segment) dan ruas angkasa (space segment). Ruas bumi terdiri dari beberapa stasiun bumi yang berfungsi sebagai stasiun bumi pengirim dan stasiun bumi penerima,sedangkan ruas angkasa berupa satelit yang menerima sinyal yang dipancarkan dari stasiun bumi pengirim, kemudian memperkuatnya dan mengirimkan sinyal tersebut ke stasiun bumi penerima.

     
   Ada sistem komunikasi satelit yang menggunakan orbit geosinkron, jarak yang harus ditempuh sangat jauh, yaitu sekitar 36.000 km. Hal ini menyebabkan redaman lintasan menjadi sangat besar, sehingga level daya terima sangat lemah. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan peralatan yang mempunyai kehandalan tinggi, baik dari segmen angkasa maupun segmen bumi.
Sesuai dengan ketinggian orbitnya, sistem komunikasi satelit bergerak terdiri dari tiga
jenis orbit, yaitu:
a. LEO (Low Earth Orbit) pada ketinggian 500 km sampai dengan 2.000 km.
b. MEO (Medium Earth Orbit) pada ketinggian 5.000 km sampai dengan 20.000 km.
c. GEO (Geosynchronous Earth Orbit) pada ketinggian 35.786 km.


Link Komunikasi Satelit


   Dalam link komunikasi satelit terdapat dua lintasan utama, yaitu uplink dan downlink. Uplink merupakan lintasan dari stasiun bumi ke satelit, sedangkan downlink merupakan lintasan dari satelit ke stasiun bumi. Untuk hubungan link komunikasi dapat dilakukan melalui beberapa konfigurasi, yaitu: hubungan point-to-point, point-to-multipoint, multipoint-to-poit, dan multipoint-to-multipoint. Dalam sistem komunikasi satelit, untuk uplink biasa digunakan konfigurasi multipoint-to-point, sedangkan untuk downlink biasanya menggunakan konfigurasi point-to-multipoint (broadcast).
Hubungan dalam komunikasi satelit dapat dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu:
a. Uplink, yaitu hubungan dari stasiun bumi ke satelit.
b. Downlink, yaitu hubungan dari satelit ke stasiun bumi.
c. Inter Satellite Link (ISL), yaitu lintasan full duplex antara dua satelit.
Parameter Link Sistem Komunikasi Satelit
Parameter link sistem komunikasi satelit terdiri dari penguatan antena, EIRP, redaman ruang bebas, kerapatan fluks daya, daya sinyal pembawa dan derau. Dengan parameter ini,persyaratan teknik yang harus dipenuhi oleh sistem dapat ditentukan, yang pada akhirnya dapat diperoleh rancangan sistem dengan kualitas sinyal sesuai dengan yang diharapkan.

Penguatan Antena



Penguatan antenna adalah perbandingan daya yang dipancarkan (diterima) dalam tiap satuan luas pada arah tertentu oleh suatu antena dengan daya yang dipancarkan (diterima) dalam luas yang sama dengan menggunakan antena isotropic jika keduanya diberi daya yang sama. Dalam komunikasi satelit, jenis antena yang biasa digunakan untuk satelit adalah antena parabola


Daya Pancar Isotropis Efektif (EIRP)

EIRP (Equivalent Isotropic Radiated Power) merupakan parameter yang menunjukkan nilai efektif daya yang dipancarkan dari antena yang memiliki penguatan sendiri

Redaman Ruang Bebas fs L (FSL)
Redaman ruang bebas atau FSL (Free Space Loss) dipengaruhi oleh jarak stasiun bumi ke satelit dan besarnya frekuensi karier yang digunakan dalam transmisi radio.

Kerapatan Fluks Daya
Pada arah pancar juga dikenal kerapatan fluks daya (power flux density) dalam satuan 2 watt/m




Daya Sinyal Pembawa
Daya sinyal pembawa (carrier) sering juga disebut sebagai Receive Signal Level atau RSL. Daya sinyal pembawa ada dua macam, yaitu daya sinyal pembawa arah uplink dan daya sinyal pembawa arah downlink. Daya sinyal pembawa arah uplink adalah daya yang diterimma satelit dari stasiun bumi pemancar setelah mengalami redaman ruang bebas arah uplink, rugi-rugi tambahan dan penguatan di satelit. Sedangkan daya sinyal pembawa arah downlink adalah daya yang diterima stasiun bumi penerima yang berasal dari daya pancar satelit setelah mengalami redaman ruang bebas arah downlink, rugi-rugi tambahan dan penguatan antenna stasiun bumi penerima. Secara umum persamaan matematisnya dapat dituliskan sebagai berikut




Daya Derau
Derau merupakan sinyal pengganggu yang bercampur dengan sinyal informasi sehingga menyulitkan penerima untuk mendapatkan informasi asli yang dikirimkan. Derau ini akan sangat merugikan jika spektrumnya berada dalam cakupan spectrum sinyal berguna (spektrum sinyal yang digunakan). Model derau yang paling banyak digunakan adalah derau putih (white noise) yaitu derau yang spektrumnya selebar spektrum sinyal berinformasi B dengan kepadatan daya spektral No yang konstan. Temperatur derau antena tergantung dari beberapa aspek, seperti: pola penguatan antena, temperatur langit (ruang bebas), ekivalen temperatur derau atmosfir, serta temperatur derau dari matahari Pada komunikasi satelit, karena jarak yang sangat jauh, maka sinyal yang diterima pada user maupun di satelit akan melemah. Sehingga untuk memenuhi persyaratan C/N yang ditentukan,maka dibutuhkan receiver dengan noise thermal sekecil mungkin. Umumnya noise thermal untuk satelit adalah sekitar 450 ± 600 K

 Bit Error Rate (BER)
Besarnya BER tergantung pada besarnya Eb/No sistem, dimana Eb/Nomerupakan perbandingan antara energi bit dengan rapat daya derau pada keluaran demodulator. Energi bit tiap informasi didefinisikan sebagai energi yang terakumulasi pada penerima dari penerimaan power carrier (C) selama interval waktu yang setara dengan waktu yang diperlukan untuk menerima bit informasi Hubungan antara Eb/No dan BER tergantung pada tipe modulasi dan Forward Error Correction




Sumber   : http://materiunik.wordpress.com/tag/penjelasan-tentang-satelite/
                 http://id.shvoong.com/exact-sciences/astronomy/2014454-satelit-komunikasi/#ixzz1sIoyCmFI
Email      : Vicky.andhy@yahoo.com
Transmisi satelite memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi {terestrial}, yaitu : 1. Biayanya sama, baik itu dua atau duajuta sambungan (downlink) yang menerima informasi yang disiarkan. 2. Tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak. Description: Pengertian Satelit Rating: 5 Reviewer: Hombar Pakpahan ItemReviewed: Pengertian Satelit

Original from: http://www.ombar.net/2012/03/pengertian-satelit.html
Visit Us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar