Rabu, 30 Mei 2012

DAMPAK NEGATIF BAGI ANANK-ANAK NONTON TV

Banyak orangtua mengganggap televisi bisa menjadi "teman" saat anak sendirian. Apalagi, anak-anak terlihat lebih tenang saat ditinggal menonton televisi. Akan tetapi, balita usia kurang dari tiga tahun sebenarnya tidak disarankan menonton televisi.Mengacu pada penelitian-penelitian, ternyata tayangan televisi berdampak buruk pada kemampuan anak berkonsentrasi. "Ini kaitannya dengan kerja neurotransmiter yang berfungsi untuk meneruskan informasi ke sel-sel otak yang terganggu," kata Dra.Mayke Tedjasaputra, M.Psi, playterapist dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Selain itu, lanjut Mayke, televisi memberikan stimulus yang sangat kuat, baik melalui gerakan, warna, dan suara. "Kalau anak terbiasa nonton televisi, nantinya jika tidak mendapatkan stimulus yang sama kuatnya bagaimana ia bisa memperhatikan. Ini akan terasa dampaknya saat anak di usia sekolah," imbuhnya.Anak balita yang dibiasakan menonton TV juga cenderung tidak bisa membedakan kapan waktu untuk menonton, bermain, atau tidur. Ditambahkan oleh Mayke, dampak negatif tersebut juga dirasakan pada anak yang dibiasakan bermain video games.

Selain pengaruh pada kemampuan kognitif anak, televisi juga bisa merusak kesehatan mata anak. "Otot-otot mata anak terutama yang berusia kurang dari 5 tahun masih lemah," imbuhnya.Mayke menyarankan agar orangtua memberikan kegiatan lain pada anak sebagai pengganti waktu menonton TV. "Lebih baik anak dibacakan cerita atau diajak bermain daripada nonton TV," paparnya.Untuk anak usia 3 tahun, Mayke menyarankan agar waktu menonton TV dibatasi hanya 30 menit setiap hari. "Bukannya acara tersebut jelek, tapi tetap sesuaikan dengan porsinya," ujarnya.

Mengenai program televisi khusus anak, Mayke berpendapat bahwa sebaiknya orangtua tetap mendampingi anak saat menonton televisi. "Jelaskan apa-apa yang terlihat di televisi, sehingga anak juga diajak berkomunikasi. Dari sini ia akan belajar mendengarkan, memperhatikan dan menyimak. Ini penting sebagai tonggak saat anak belajar,

Di mana Pengaruh Media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih & intensitasnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup untuk memerhatikan, mendampingi & mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya. Dalam seminggu anak menonton TV sekitar 170 jam. Apa yang mereka pelajari selama itu? Mereka akan belajar bahwa kekerasan itu menyelesaikan masalah. Mereka juga belajar untuk duduk di rumah dan menonton, bukannya bermain di luar dan berolahraga. Hal ini menjauhkan mereka dari pelajaran-pelajaran hidup yang penting, seperti bagaimana cara berinteraksi dengan teman sebaya, belajar cara berkompromi dan berbagi di dunia yang penuh dengan orang lain.

Faktanya..
• Anak merupakan kelompok pemirsa yang paling rawan terhadap dampak negatif siaran TV.
• Data th 2002 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Indonesia adalah sekitar 30-35 jam/minggu atau 1560-1820 jam/ tahun . Angka ini jauh lebih besar dibanding jam belajar di sekolah dasar yang tidak sampai 1000 jam/tahun.
• Tidak semua acara TV aman untuk anak. Bahkan, “Kidia” mencatat bahwa pada 2004 acara untuk anak yang aman hanya sekira 15% saja. Oleh karena itu harus betul-betul diseleksi.
• Saat ini jumlah acara TV untuk anak usia prasekolah dan sekolah dasar perminggu sekitar 80 judul ditayangkan dalam 300 kali penayangan selama 170 jam. Padahal dalam seminggu ada 24 jam x 7 = 168 jam! Jadi, selain sudah sangat berlebihan, acara untuk anak juga banyak yang tidak aman.
• Acara TV bisa dikelompokkan dalam 3 kategori: Aman, Hati-hati, dan Tidak Aman untuk anak.
• Acara yang ‘Aman’: tidak banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis. Acara ini aman karena kekuatan ceritanya yang sederhana dan mudah dipahami. Anak-anak boleh menonton tanpa didampingi.
• Acara yang ‘Hati-hati’: isi acara mengandung kekerasan, seks dan mistis namun tidak berlebihan. Tema cerita dan jalan cerita mungkin agak kurang cocok untuk anak usia SD sehingga harus didampingi ketika menonton.
 Acara yang “Tidak Aman”: isi acara banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Daya tarik yang utama ada pada adegan-adegan tersebut. Sebaiknya anak-anak tidak menonton acara ini.

 sumber   : http://dranak.blogspot.com
                http://www.tnol.co.id
Email       : vicky.andhy@yahoo.com
Fb          : vicky andhy ahmad
Tw         : @vickyandhy

Minggu, 20 Mei 2012

PENYATUAN ZONA WAKTU WILAYAH INDONESIA


Rencana pemerintah untuk menyatukan zona waktu Indonesia menjadi Greenwich Mean Time (GMT) +8 perlu dikaji lebih mendalam.Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, mengatakan tantangan rencana ini adalah meyakinkan masyarakat untuk bisa menerima perubahan kebiasaan terutama jam kerja
.Oleh karena itu, perubahan tersebut harus kembali dikaji, terutama efektivitasnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.Seperti diketahui, pemerintah berencana menyatukan tiga zona waktu Indonesia menjadi satu zona waktu dengan alasan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan efektivitas birokrasi yaitu WIB,WITA,WITA
   Menko Perekonomian Hatta Rajasa ngotot mendorong rencana penyatuan zona waktu di Indonesia agar perekonomian lebih produktif. Apalagi rencana ini disetujui Presiden SBY.

Hal ini disampaikan Hatta saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (16/5/2012).

    "Pokoknya tahun ini kita percepat karena ini kan masalah sosialisasi. Hampir tidak ada yang menolak, intinya adalah sosialisasi," ujarnya.Hatta mengatakan, dari kajian yang ada, penyatuan zona waktu Indonesia akan menggunakan patokan GMT+8 atau Waktu Indonesia Tengah (WIT). Kebijakan ini akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas di segala aspek.Hatta memang menjadi menteri yang paling rajin mendorong adanya penyatuan zona waktu di Indonesia. Meski masih berupa wacana, namun riset terhadap penyamaan zona waktu di seluruh wilayah Indonesia sudah ada. 

   Bahkan sudah dibahas di Komite Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sejak Hatta masih menjabat sebagai Menteri riset dan teknologi (Menristek).Kepala Divisi Humas dan Promosi KP3EI, Edib Muslim pernah mengatakan, ide penyatuan zona waktu Indonesia adalah buah pikiran Hatta Rajasa.Ia menambahkan, penyamaan waktu antara indonesia barat, tengah, dan timur diyakini akan dapat mengangkat 20% PDB Indonesia. Sebab ada angkatan kerja berjumlah 190 juta orang yang akan melakukan pekerjaannya secara bersama-sama.Indonesia sering kalah dengan negara lain dalam hal transaksi bisnis. 
   Seperti jadwal terbang Garuda yang satu jam lebih lambat dari maskapai lain, karena perbedaan waktu tersebut. Bursa Efek Indonesia (BEI) juga kalah satu jam dengan bursa efek di Hong Kong, dan Sanghai.

Sumber   :http://www.metrotvnews.com
                http://finance.detik.com
Email      : vicky.andhy@yahoo.com
 fb          : vicky.andhy ahmad

Jumat, 04 Mei 2012

POLITIK.."CAPRES 2014 MULAI NAMPAK"

   Makassar,Kader senior atau tokoh sepuh Partai Golkar diminta untuk tidak mengukultuskan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam Pilpres 2014 mendatang.Imbauan itu disampaikan Ketua DPD I Partai Golkar Bali I Ketut Sudikerta mencermati dinamika politik yang terjadi di internal partai beringin terkait Pilpres.

"Kami meminta para tokoh dan sesepuh Golkar agar lebih mengedepankan kepentingan partai yakni demi kepentingan bangsa, ketimbang mengedepankan kepentingan pribadi," ujar Sudikerta kepada wartawan di sekretariat DPD Golkar Bali Jalan Suropati, Denpasar, Bali, Jumat (4/5/2012).Seperti diketahui, suara-suara internal dimotori tokoh sepuh, belakangan ini kian kencang terkait figur yang akan diusung sebagai capres, dengan menggulirkan sosok JK. Terhadap hal itu, Sudikerta mengharapkan kader-kader senior agar berbicara dalam konteks kepentingan negara dan kepentingan partai yang lebih luas.

"Jangan mengedepankan kultus individu (JK),” tegasnya didampingi Sekretaris DPD I Komang Purnama.

Dia lalu mengingatkan, hasil rapat kerja daerah di Bali tahun lalu yang merekomendasikan nama Aburizal Bakrie untuk diusung menjadi sebagai presiden 2014. Karena itu, jika belakangan muncul suara lain seperti digulirkan Ketua DPD Banda Aceh Muntasir Hamid bahwa tidak semua DPD tingkat II se-Indonesia mendukung Ical, hal itu ditepis Sudikerta.Bali sebagai inisiator pencalonan Ical, saat pertemuan semua DPD tingkat I telah sepakat mendukung bos Bakrie Group tersebut sebagai capres yang diusung Golkar.Demikian juga atas keinginan DPD Golkar Sulawesi yang mencalonan JK, menurut Sudikerta hendaknya mereka mengacu keputusan yang telah disepakati bersama di Bali.Klaim seperti itu dinilai sah-sah saja namun faktanya sikap DPD I Sulawesi tetap sama dengan Aceh maupun Bali yang tetap mendukung pencapresan Ical.

Sumber   : http://news.okezone.com
 Email     : vicky.andhy@yahoo.com
fb           : vicky andhy ahmad
tw          : @vickyandhy