Kunjungan anggota DPR ke luar negeri terus mendapat sorotan. Insiden
penolakan anggota Komisi I oleh PPI Berlin semakin mencoreng muka
politikus di Senayan.Kunjungan ke luar negeri selalu dijadikan
alasan buat pelesiran dan belanja. Mereka biasanya berbondong-bondong
bersama keluarga. Namun, anggaran buat kunjungan itu terus meningkat
dari tahun ke tahun.Indonesia Budgeting Centre (IBC) mencatat
selama tahun 2010 DPR sudah melakukan kunjungan kurang lebih 21 negara.
Anggaran yang dipakai tahun 2010 sebanyak Rp 162,9 miliar. Alokasi
anggaran untuk kunjungan luar negeri DPR tahun 2011 oleh Sekjen DPR
dialokasikan sebanyak Rp 100 miliar.Koalisi Masyarakat Sipil
mencatat peningkatan anggaran kunjungan luar negeri anggota DPR periode
2009-2014. Tahun kedua periode 2009-2014 mencapai Rp 162,94 miliar atau
melonjak tujuh kali lipat dari anggaran DPR kedua periode 2004-2009 yang
mencapai Rp 23,55 miliar.
Berikut kunjungan DPR tahun 2012 :
Berikut kunjungan DPR tahun 2012 :
=> KOMISI I
- JUMLAH ROMBONGAN: 14 anggota Dewan, 1 anggota Komisi I DPR, 2 staf sekretarian, 1 pejabat Kementrian Luar Negeri
- NEGARA TUJUAN => Afrika Selatan, Ceko, Polandia, dan Jerman.
- WAKTU => 13 - 20 April 2012
- ANGGARAN => Menurut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) berdasarkan PMK No.84/PMK.02/2011, anggaran untuk sekitar 10 anggota Komisi I : sekitar Rp 3,1 miliar. Rinciannya adalah
- Afrika Selatan Rp 606.425.600.
- Republik Cek Rp 1.011.982.400
- Polandia Rp 729.564.000
- Jerman Rp 826.029.600
=> KOMISI III
# ROMBONGAN I
- TUJUAN: Perancis
- JUMLAH ROMBONGAN: 15 orang
- JADWAL: 3 Maret 2012-12 Maret 2012.
Tim dipimpin oleh: Muhammad Nasir dari Fraksi PKS dan dan Aziz Syamsuddin dari Partai Golkar. Anggota antara lain: Nudirman Munir, Eva Kusuma Sundari, Eddy Sadeli, Dodi Reza Alex Nurdin.
# ROMBONGAN II
- NEGARA TUJUAN: Hong Kong dan Korea Selatan
- JUMLAH ROMBONGAN: 10 orang yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edy
- JADWAL: April 2012
=> KOMISI VIII
- JUMLAH ROMBONGAN: 9 anggota DPR bersama 4 orang staf
- NEGARA TUJUAN: Denmark dan Norwegia.
- JADWAL: 27 April 2012 dan 3 Mei 2012
- ANGGARAN: Rp 1.8 miliar
- JUMLAH ROMBONGAN: 14 anggota Dewan, 1 anggota Komisi I DPR, 2 staf sekretarian, 1 pejabat Kementrian Luar Negeri
- NEGARA TUJUAN => Afrika Selatan, Ceko, Polandia, dan Jerman.
- WAKTU => 13 - 20 April 2012
- ANGGARAN => Menurut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) berdasarkan PMK No.84/PMK.02/2011, anggaran untuk sekitar 10 anggota Komisi I : sekitar Rp 3,1 miliar. Rinciannya adalah
- Afrika Selatan Rp 606.425.600.
- Republik Cek Rp 1.011.982.400
- Polandia Rp 729.564.000
- Jerman Rp 826.029.600
=> KOMISI III
# ROMBONGAN I
- TUJUAN: Perancis
- JUMLAH ROMBONGAN: 15 orang
- JADWAL: 3 Maret 2012-12 Maret 2012.
Tim dipimpin oleh: Muhammad Nasir dari Fraksi PKS dan dan Aziz Syamsuddin dari Partai Golkar. Anggota antara lain: Nudirman Munir, Eva Kusuma Sundari, Eddy Sadeli, Dodi Reza Alex Nurdin.
# ROMBONGAN II
- NEGARA TUJUAN: Hong Kong dan Korea Selatan
- JUMLAH ROMBONGAN: 10 orang yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edy
- JADWAL: April 2012
=> KOMISI VIII
- JUMLAH ROMBONGAN: 9 anggota DPR bersama 4 orang staf
- NEGARA TUJUAN: Denmark dan Norwegia.
- JADWAL: 27 April 2012 dan 3 Mei 2012
- ANGGARAN: Rp 1.8 miliar
Aksi protes itu memberi peringatan agar Kunjungan Kerja Ke Luar Negeri oleh Anggota DPR RI tidak menambah agenda wisata.
PPI yang terdiri dari PPI Berlin, dan Nahdlatul Ulama Cabang Istimewa
Jerman menekankan agar ANggota DPR bisa koreksi diri dan tidak
melakukan kunjungan kerja yang di nilai mengada-ada ( atau di buat buat
untuk dilakukan) karena hal ini akan merugikan negara mengingat seluruh
biaya kunjungan kali ini menghabiskan uang negara sebesar 3 milyar
lebih.Terlebih lagi , menurut pantauan PPI, DPR terlalu bersemangat untuk
Kunjungan Kerja keluar negeri, berbondong bondong, bahkan membawa
sebagian keluarga mereka. Ini jelas jelas tidak efektif, dan sangat
kampungan (seperti orang kampung datang ke kota) terlebih jika keluarga
pribadi mereka yang diajak juga menggunakan fasilitas negara.Agenda DPR setiap Kunjunga kerja ke negeri seperti mirip itu itu
saja`dan tidak pernah menghasilkan apa apa. initinya sangat
menghamburkankan uang rakyat shopping di tempat mahal , foto foto
ketempat rekreasi ,Wisatawan DPR dengan modus Kunjungan Kerja atau Studi
banding. ( ini menurut pantaun saksi PPI di Jerman)Menurut PPI, sekarang jaman canggih untuk sekedar konfrensi temu
bicara, mengobrol bisa menggunakan Tele-conference ( KOnfrensi jarak
jauh menggunakan layanan video call atau yang lainnya) dan tidak perlu
jauh jauh datang dari Indonesia ke jerman dengan menghabiskan dana yang
tidak sedikit.Dalam aksi PPI, , PPI Jerman, PPI Berlin, dan NU menuntut tiga hal,
yaitu transparansi, laporan, dan pengertian dari para wakil rakyat, yang
mana dalam pernyataan mereka dijabarkan sebagai berikut:
- Melaporkan hasil kunjungan tersebut kepada rakyat melalui website DPR RI dan media massa.
- Pengertian Ibu Bapak wakil rakyat untuk tidak menghamburkan uang rakyat dengan terbang ribuan
- kilometer untuk Rapat Dengar Pendapat dengan KBRI dan KJRI. Hal ini bisa dilakukan lewat tele-konferens, atau ketika pejabat-pejabat KBRI dan KJRI berada di Jakarta
SUMBER : http://www.tempo.co/read/new
http://formulablogger.com
Email : vicky.andhy@yahoo.com
fb : vicky andhy ahmad
tw : @vickyandhy